Minggu, 30 Juni 2013
Belajar Abad 21
Abad 21 ditandai adanya pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi dalam berbagai aktivitas kehidupan dan tak jarang merepotkan kalangan remaja dalam konsentrasi dalam pembelajaran. oleh karena dalam setiap perkembangan selalu ada konsekuensi yang mesti dinomor dua-kan.
Teknologi mampu menghubungkan daerah daerah di berbagai belahan dunia yang melampaui sekat-sekat geografis sehingga dunia menjadi tanpa batas.
Transformasi dunia abad 21 ini berdampak pada :
1. Pasar dunia berkembang
2. Kompetisi dalam skala global
3. Pengetahuan sebagai mata uang baru
4. Kebutuhan akan teknoligi Perkembangan di abad 21 ini juga tentunya akan berdampak
pada dunia pendidikan, Proses pembelajaran tentunya harus beradaptasi dengan
perubahan.
Pembelajaran abad 21 dengan kehadiran teknologi dalam dunia pendidikan, menuntut siswa untuk kreatif, inovatif, berfikir kritis serta metakognitif dan sehingga menjadikan siswa memiliki kemampuan berkomunikasi dan bekerja kolaborasi (berkelompok). dengan harapan bahwa pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh dapat dijadikan bekal hidup di masyarakat yang memiliki karakter baik lokal maupun global dan dapat dipertanggung jawabkan secara personal maupun sosial masyarakat.
Artinya terdapat kriteria yang dibutuhkan untuk menghadapi pembelajaran abad 21 ini
(21st century skills), yakni:
1. Kreativitas dan kewirausahaan
2. Literasi teknologi dan media
3. Komunikasi efektif
4. Pemecahan masalah
5. Berpikir kritis
6. Bekerja sama Dengan semakin berkembangnya teknologi di abad 21,maka proses
pembelajaran harus beradaptasi terhadap perubahan ini.
Dari proses pembelajaran yang berbasis Sumber Daya alam menjadi berbasis pengetahuan
dengan disertai keterampilan berteknologi.
Seperti yang kita ketahui negara kita, Indonesia, memiliki sumber daya alam yang sangat melimpah. Namun hanya dengan sumber daya alam saja tidak cukup.
Diperlukan Sumberdaya manusia yang meiliki pengetahuan dan terampil menggunakan teknologi.
Selain itu dalam pembelajaran abad 21, terjadi perubahan paradigma pendidikan. Yang tadinya proses pembelajaran berpusat pada guru, maka harus dirubah menjadi pembelajaran yang berpusat pada siswa.
Dalam pembelajaran yang berpusat pada guru, pembelajaran lebeih menekankan seolah olah guru memberikan ceramah pada siswa tanpa memberikan kebebasan pada siswa.
Guru menjadi fokus utama dalam proses pembelajaran dan siswa tidak memiliki kebebasan sendiri. Paradigma ini sudah seharusnya dirubah menjadi pembelajaran yang berpusat pada siswa.
Dimana siswa lebih memiliki kebebasan untuk berbicara, kebebasan untuk mengemukakan pendapat,dll. Sehingga siswa mampu memecahkan masalahnya sendiri.
Selain itu dalam pembelajaran yang berpusat pada siswa, siswa diberikan pengalaman untuk belajar berkelompok, sehingga siswa bisa bersosialisi dengan temannya.
Dalam menghadapi pembelajaran abad 21 yang berbasis teknologi dan pengetahuan ini. Guru dihadapkan pada sebuah tantangan, yakni guru harus mampu:
1. Mempersiapkan siswa untuk pekerjaan yang saat ini belum ada dan pekerjaan yang
hilang.
2. Mengunakan teknologi yang belum ditemukan
3. Memecahkan masalah yang belum muncul Dalam transformasi pendidikan abad 21 Seorang guru harus memiliki
4 Kompetensi Dasar yaitu kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial, dan profesional.
Keempat kompetensi tersebut terintegrasi dalam kinerja guru.
1. Pedagogik Kemampuan dalam pembelajaran atau pendidikan yang memuat pemahaman akan sifat, ciri anak didik dan perkembangannya, mengerti beberapa konsep pendidikan yang berguna untuk membantu siswa, menguasai beberapa metodologi mengajar yang sesuai dengan bahan dan perkambangan siswa, serta menguasai sistem evaluasi yang tepat dan baik yang pada gilirannya semakin meningkatkan kemampuan siswa.
2. Kepribadian Kemampuan kepribadian lebih menyangkut jati diri seorang guru sebagai pribadi yang baik, tanggung jawab, terbuka, dan terus mau belajar untuk maju. Yang pertama ditekankan adalah guru itu bermoral dan beriman. Hal ini jelas merupakan kompetensi yang sangat penting karena salah satu tugas guru adalah membantu anak didik yang bertaqwa dan beriman serta menjadi anak yang baik. Bila guru sendiri tidak beriman kepada Tuhan dan tidak bermoral, maka menjadi sulit untuk dapat membantu anak didik beriman dan bermoral.
3. Sosial Kompetensi sosial meliputi: memiliki empati pada orang lain, memiliki toleransi pada orang lain, memiliki sikap dan kepribadian yang positif serta melekat pada setiap kopetensi yang lain, dan mampu bekerja sama dengan orang lain.
4. Profesional Profesi adalah suatu jabatan atau pekerjaan yang menuntut keahlian (expertise) para anggotanya. Artinya pekerjaan itu tidak bisa dilakukan oleh sembarang orang yang tidak terlatih dan tidak disiapkan secara khusus untuk melakukan pekerjaan itu.
Namun selain empat hal diatas terdapat satu kompetensi dasar yang perlu diperhatikan guru yaitu Teknoligi, Informasi dan Komunikasi (TIK).
Mengingat transformasi pembelajaran di abad 21 ini berbasis pengetahuan dan teknologi, maka guru memerlukan kompetensi TIK.
Adapun untuk menghadapi transformasi pendidknan abad 21 perlu memperhatikan langkah – langkah berikut:
Langkah 1
1. Kecakapan abad 21
2. Pembelajaran berpusat pada siswa
3. Literasi teknologi
4. Berpkir tingkat tinggi
Langkah 2
1. Membuat RPP
2. Pembelajaran berbasis proyek
3. Kolaborasi online
4. Penilaian abad 21 Filosofi dan Perubahan Gaya Hidup Dalam Pendidikan
Filsafat adalah pandangan hidup seseorang atau sekelompok orang yang merupakan konsep dasar mcngenai kehidupan yang dicita-citakan. Filsafat juga diartikan sebagai suatu sikap seseorang yang sadar dan dewasa dalam memikirkan segala sesuatu secara mendalam dan ingin melihat dari segi yang luas dan menyeluruh dengan segala hubungan.
Fungsi filosofis:
1. Membawa penafsiran
2. Bertindak sebagai ruang pembersih
3. Menawarkan sumber dan bimbingan etis
4. Menginduksi kebiasaan berpikir Filsafat pendidikan memiliki fungsi merumuskan dasar
dan tujuan pendidikan, merumuskan teori, bentuk dan sistem pendidikan serta merumuskan
hubungannya dengan agama dan kebudayaan. Fungsi filsafat pendidikan sangat strategis
karena merumuskan masalah-masalah mendasar yang berkait dengan dunia pendidikan dan
hubungannya dengan pembangunan bangsa dan negara.
Dasar dan tujuan pendidikan yang jelas akan memudahkan dalam penyelenggaraan pendidikan, dan dapat menjadi parameter akan tercapai tidaknya apa yang dicita-citakan.
Adapun proses dan peran pendidikan adalah:
1.Serangkaian kegiatan komunikasi yang melibatkan orang dewasa dengan tujuan untuk
mendewasakan anak
2.Proses pendidikan dapat dilakukan dengan tatap muka ataupun menggunakan media
3.Pendidikan akan memberikan bantuan terhadap perkembangan anak seutuhnya.
Semoga dengan perkembangan IPTEK Sumber daya alam Indonesia Benar-benar bisa di kelola oleh Sumber Daya Manusia Indonesia yang masih dipertanyakan kredibilitasnya, tentu saja bukan semata-mata kwalitas SDM yang rendah namun kadang kita sering temukan juga tidak adanya kesinambumgan dalam sebuah pengelolaan atau bisa jadi berbelit birokrasi sehingga menyulitkan pada hal-hal yang masih bisa di sederhanakan, jika demikian bukan hanya semata-mata SDM tetapi juga sebuah kebijakan yang di buat oleh para penguasa yang semestinya bisa melahirkan gairah diberbagai lini. Lagi-lagi SDM ? Wallohu A'lam..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar